Part 2 Tiga Warna

Part 2 Tiga Warna (3R)
Karena sulit bagi saya untuk mengingat nama para tokoh utama maka nama para tokoh akan saya ganti menjadi yang lebih mudah di ingat sesuai judul ceritanya. Untuk cowok miskin tapi pintar namanya Green dan untuk cowok kaya yang misterius namanya Blue dan gadis cantik yang ramah tamah namanya Pink.

Cerita sebelumnya, mereka di pertemukan di jalan dan di bersamakan di sekolah melalui hukuman. Kini mereka mulai menganggap satu dengan yang lainnya sebagai teman pertama
3R Versus Om Cacingan
Di sekolah baru, SMA X. Mereka bertiga di kelompokan dalam satu kelompok dalam kegiatan MOS nanti. Untuk itu mereka berencana rapat bersama di sebuah taman kota.

Pink yang tiba duluan sedang menunggu ke dua temannya yang belum datang. Saat sendiri di taman, dia mulai cemas saat melihat pria dewasa yang memperhatikannya dari tadi di kejauhan. Pria dewasa itu mendekati Pink.

Pria dewasa itu menyapa dan kemudian di jawab Pink.
“Mas boleh duduk di sampingmu Cantik”.
“Oh, silahkan om, nama saya bukan Cantik tapi Pink”.
“Wah namanya Pink toh, perkenalkan nama mas Black”.
“Hai om Black”.
“Ngapain sendirian di sini?”.
“Lagi nunggu seseorang om”.
“Oh, udah lama”.
“Bukan lama lagi om, kelamaan lebih tepatnya”.
“Udah bayar dia”.
(Hah bayar, mungkin ngumpul uang buat dana perlengkapan MOS kali, hebat juga nih om bisa nebak).
“Eh iya om mereka belum bayar”
“Wah mereka, berarti lebih dari dua orang, kamu pasti udah mahir”.
(Mahir apaan, eror nih om, ngomong gak jelas)
“Ee Iya kali om”.
“Sudah makan?”.
“Belum om”
“Kalau gitu , bagaimana kalau ikut om ke restoran”.
(Sok akrab amat nih om?, baru kenal udah ngajak ku ke restoran. Tapi terima sajalah kebetulan aku laper). “Beneran om, kalau gitu makasih”.

Pink pun pergi ke restoran untuk makan menjelang sore bersama om Black. Beberapa saat kemudian Blue datang. Lalu di ikuti dengan Green.
Green langsung menyapa Blue.
“Hai, Blue!, mana Pink. Katanya dia sudah di taman”.
“Mana ku tau”.
“Pasti Pink udah pergi”.
“Kamu kemana saja, jam segini baru ke sini?”
“Aku ngmen dulu ngumpulin uang buat naik angkot, kalau kamu?, juga sama kan baru datang”.
“Lain kali bareng dengan aku saja. Tadi aku nyasar, makanya datang terlambat”.

Tiba-tiba seorang gadis lewat. Green langsung bertanya.
“Hai, neng lihat teman kami gak?, tadi dia ada di sini”, Gadis itu lewat begitu saja.
Kemudian Blue menyapa, “Hai rambut panjang”.
Dan gadis itu langsung mendatangi Blue dan menjawab, “Eh mas ganteng. Ada apa?, manggill aku yang cantik dan imut ini”.
Green menggerutu, “Kok aku jadi mual, narsis amat tuh cewe. Dasar cewe sekarang, rata-rata mata duitan”.
Gadis itu memarahi Green,”Apaan kamu, kalau nyindir orang di depan orangnya sekalian”.
Blue bicara, “Neng yang cantik dan imut jawab pertanyaan teman saya tadi”.
“Teman kamu itu tadi ikut sama om-om”.
“Kamu tahu mereka ke mana”.
“Kebetulan aku pernah jalan sama itu om-om, biasanya dia membawa mangsanya kerestoran X”.

Tanpa membuang waktu, Green dan Blue pergi ke Restoran X. Mereka melihat Pink sedang makan bersama dengan om-om. Saat Blue ingin menghampiri Pink, Green mencegahnya.
“Tenang Blue, ini bisa jadi peluang emas, kita tunggu di saat yangtepat”, kata Green kepada Blue.
Mereka berdua kemudian mengawasi Pink dari kejuhan.

Black kembali bicara dengan Pink, “Om punya uang, ini untuk mu jika…”.
Pink langsung memotong pembicaraan dan mengambil uang yang di berikan om Black,”Oh benarkah om, makasih. Kebetulan kami sangat membutuhkannya”.
Kemudian di ikuti ke datangan Green dan Blue. Green langsung menjabat tangan om black dan bicara, “terimakasih banyak om bantuannya”.
Lalu di lanjutkan Blue ikut bicara, “kebetulan kami ada keperluan mendesak. Fren mari kita cabut”.

Mereka bertiga pun bergegas meninggalkan om Black. Om Black kaget dan tidak bisa berucap apapun kemudian gejang-gejang seperti orang cacinngan. Karena Kartu Keridit, Ceck bernilai 2M, Kunci Mobil juga ikut terbawa dengan uang yang di berikan kepada Pink.