Militer Sang Pemimpin


Saat Order Baru Indonesia di pimpin oleh Letjen Soeharto semenjak 12 maret 1966 hingga 21 mei 1998, kurang lebih 31 tahun. Beliau yang bergelar lengkap Jend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto, sebelum menjabat sebagai presiden RI, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda dan pangkat terakhirnya Mayor Jendral.
Order Baru memilih perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakan melalui struktur administratif yang didominasi militer.

Keberhasilan sistem Order Baru, yaitu:
• Perkembangan GDP per capital Indonesia yang pada tahun 1968 hanya 70 dolar As dan pada tahun 1996 telah mencapai dari 1565 dolar AS.
• Sukses transmigrasi
• Sekes KB
• Sukses memerangi buta huruf
• Sukses swasemda pangan
• Pengangguran minimum
• Sekses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
• Sukses Gerakan Wajib Belajar
• Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
• Sukses keamana dalam negeri
• Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
• Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri Indonesia.

Tetapi, masalah yang ditumbulkan saat order baru cukup banyak, diantaranya:
• Semaraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme
• Pembangunan Indonesia yang tidak meratadan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah disedot ke pusat
• Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
• Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
• Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapat yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
• Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
• Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
• Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak Koran dan majalah yang dibredel.
• Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program “Penembakan Misterius
• Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/ presiden selanjutnya)
• Menurunkan kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang hal ini kesalahan yang paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efekti negara pasti hancur
• Menurunkan kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah
• Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaan negara dipegang oleh swasta.

Belajar dari Orde Baru semoga tahun 2014 nanti Indonesia bisa memperbaiki masalah dari Orde baru yang sekarang masih ada dan meniru keberhasilan Orde Baru. Saya senang jika hal positif Orde Baru di bawa ke era Modren ini.
Senandung saya untuk Indonesia

“Perkuat militermu dan jangan mau kalah dengan negara lain, jangan biarkan negara lain semena-mena terhadapmu, jangan biarkan dirimu ketinggalan dengan negara-negara lain. Kamu sudah punya semuanya dan hanya berapa hal yang kamu perhatikan lagi. Yaitu, menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, pemanfaatan sumber daya alam secara maksimal untuk Indonesia bukan negara lain, dan pemerataaan pembangunan”.

Sekilas info: rencananya Indonesia akan membeli 100 Tank Leopard dari produsennya langsung Jerman dan membatalkan membeli dari Belanda. Di karenakan tidak ada respon dari Belanda, yang kemungkinan disebabkan karena Belanda menuduh Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Papua yang dilakukan oleh TNI.
Moga hal itu tidak benar, jikapun benar saya berharap hal itu diperbaiki. Walaupun berbeda suku, bahasa, adat istiadat, jarak yang jauh tapi bagi saya mereka tetaplah saudara saya karena bertanah air satu, Tanah Air Indonesia.

12 komentar di “Militer Sang Pemimpin

  1. ternyata keberhasilan itu juga banyak cobaannya. mungkin bangsa indonesia belum bisa hidup dengan keasadaan berbagi. semua2 harus ada untungnya buat diri sendiri. 😕

Tinggalkan Balasan ke cumakatakata Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.